Timor Leste telah lama mengupayakan dirinya untuk dapat bergabung dalam organisasi ASEAN. Kepentingan nasional dan politik luar negeri menjadi hal utama yang terus diperjuangakan pemerintah sejak kemerdekaannya pada 2002 lalu.
Berdasarkan kebijakan luar negerinya mereka mau tak mau harus membangun sebuah hubungan dengan negara sekitarnya. Australia menjadi partner utama selama tak kurang 20 tahun setelah lepas dari Indonesia. Namun kini Timor Leste terkesan lebih mengubah haluannya ke arah ASEAN.
Mereka beranggapan bahwasannya dengan bergabung keanggotaan ASEAN dapat menunjang kepentingan nasionalnya di berbagai sektor, baik politik, ekonomi bahkan keamanan nasionalnya. Bergabungnya Timor Leste menjadi keniscayaan bagi mereka untuk terintergrasi secara menyeluruh dan multi aspek. Sudah sejak 2011 lalu di bawah kepemimpinan Jose Ramos Horta, Timor Leste terus memperjuangkan keanggotaannya di ASEAN.
Pada KTT ASEAN ke-40 dan 41 yang digelar di Phnom Penh, Kamboja, bisa dikatakan Timor Leste sukses bergabung sebagai bagian dari ASEAN. Itu menunjukkan perjuangan yang ditempuhnya dari berbagai diplomasi ke negara-negara ASEAN, selama 11 tahun terakhir tidaklah sia-sia. Para petinggi ASEAN mewakili negaranya menilai Timor Leste memiliki komitmen untuk mengubah nasibnya dan dipandang dapat memenuhi kritreia sebagai anggota.
Meski telah disepakati untuk bergabung ke ASEAN, Timor Leste belum sepenuhnya mendapatkan keanggotaan secara penuh. Sebab, di bawah kepemimpinan Indonesia saat ini, Timor Leste masih diposisi sebagai pengamat terlebih dahulu. Di samping ASEAN menyusun roadmap sebagai tolak ukur secara formal bagi Timor Leste untuk dapat bergabung dalam ASEAN secara penuh. Namun Timor Leste diperkenankan untuk dapat hadir diberbagai pertemuan yang diselenggarakan ASEAN.
Ada empat faktor bedasarakan Piagam ASEAN, untuk dapat tergabung dalam keanggotaan letak geografis negara, adanya pengakuan dari negara anggota, kesepakatan dalam keterterikatan Piagam ASEAN, serta mau dan mampu dalam melaksanakan tugas dan kewajiban sebagai anggota.
Apa yang menjadikan Timor Leste begitu sulit diterima sebagai anggota baru di ASEAN?
Jika Timor Leste tidak mampu mengejar pertumbuhan ekonomi negara-negara ASEAN lainnya, ada kekhawatiran bahwa keanggotaannya dalam ASEAN justru dapat menghambat pertumbuhan ekonomi negara lain dengan permintaan dukungan keuangan. Kesenjangan ekonomi antara Timor Leste dan negara-negara ASEAN lainnya juga menjadikan Laos dan Singapura enggan menerima keanggotaan Timor Leste sejak tahun 2011.
Negara-negara tersebut khawatir bahwa Timor Leste tidak akan dapat mengejar ketertinggalan. Karena selain masalah ekonomi, rendahnya kualitas SDM, pembangunan infrastruktur yang masih sangat kurang, dan teknologi yang masih tertinggal jauh di bawah anggota ASEAN lainnya menjadi beberapa faktornya.
Timbul keraguan lagi atas komitmen Timor Leste yang berniat untuk diversifikasi kerja samanya dalam Organisasi Negara-Negara Berbahasa Portugis (CPLP). Selain itu ada dikhawatirkan Timor Leste justru akan menguras habis sumber daya ASEAN, terlebih tidak adanya kesepekatakan secara jelas terkait tambang gas Greater Sunrise yang diprediksi dapat membuat kebangkrutan Timor Leste dalam satu dekade ke depan.
Bagaimana Timor Leste akhirnya disetujui secara penuh untuk bergabung ke ASEAN?
Menurut Rizky Ramadhan, seorang pengamat hubungan internasional dari Universitas Padjajaran, Indonesia berperan penting mendorong Timor Leste untuk dapat tergabung dalam organisasi ASEAN secepat mungkin karena ada tiga alasan utama.
Pertama, masuknya Timor Leste sebagai anggota baru di ASEAN lebih memudahkan Indonesia untuk menyelesaikan sengketa perbatasan di Selat Timor. Kedua, bergabung dengan ASEAN akan membebaskan Timor Leste dari pengaruh Australia yang dapat memanfaatkan negara itu untuk kepentingannya di ASEAN. Dan ketiga, Indonesia melihat potensi pasar yang ada di Timor Leste untuk beberapa komoditas yang akan menguntungkan Indonesia.
Namun, Rizky menyarankan bahwa ASEAN harus waspada terhadap pengaruh Australia dalam kebijakan luar negeri Timor Leste setelah bergabung dengan ASEAN. Meski demikian, Rizky percaya bahwa Indonesia sebagai ketua ASEAN akan mempercepat pengakuan keanggotaan secara penuh terhadap Timor Leste.
Apa kuntungan yang didapat Timor Leste jika bergabung di ASEAN?
Tergabungnya Timor Leste secara penuh di dalam ASEAN membuka peluang besar bagi negara tersebut untuk memperbaiki ekonomi dan kondisi politiknya. Sebagai anggota ASEAN, Timor Leste dapat terintegrasi lebih erat dengan negara-negara di kawasan Asia Tenggara yang dapat membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara, dan dapat membangun kerja sama dengan negara-negara anggota ASEAN dalam berbagai bidang.
Selain itu, bergabung dengan ASEAN juga dapat memperkuat stabilitas politik dan keamanan nasionalnya, serta membuka peluang untuk meningkatkan hubungan dengan negara-negara lain dan memperluas jaringan diplomatiknya dalam memperkuat eksistensi Timor Leste di dunia internasional. Namun, meskipun bergabung dengan ASEAN dapat memberikan berbagai peluang tersebut, Timor Leste tetap perlu mengatasi berbagai tantangan internalnya, seperti kekacauan politik dan korupsi, rendahnya literasi dan pendidikan, serta keterbatasan sumber daya alam dan akses terhadap pasar global. Belum juga menghadapi arus globalisasi dari MEA yang apabila tidak diantisipasi justru dapat berbalik dan menghancurkan perekonomian Timor Leste itu sendiri.
Tak hanya itu, motivasi utama Timor Leste juga untuk bergabung dengan ASEAN karena keamanan dan kepentingan geopolitik. Bergabung dengan ASEAN akan membantu negara kecil ini mengatasi ancaman di bidang keamanan secara kolektif.
Lantas bagaimana hubungan Timor Leste dengan Australia?
Australia bisa katakan sahabat lama Timor Leste sejak kemerdekaanya. Jika Timor Leste bergabung ke ASEAN sepenuhnya, maka ada beberapa kemungkinan yang akan terjadi. seperti halnya akan ada kerenggangan kerja sama dalam ekonomi dan politik antara keduanya. Karena secara komitmen politik luar negeri Timor Lesti lebih mengutamakan ke arah ASEAN. Sehingga secara otomatis dalam pemenuhan kebutuhan nasionalnya seperti pangan, elektronik, investasi alat-alat kesehatan dan lainnya, Timor Leste pastinya melalui kerangka kerja ASEAN.
Timor Leste sadar benar bahwa ASEAN bukanlah organisasi regional yang kecil, pengaruh dan aksesnya yang luas serta strategis ke berbagai penjuru dunia mampu membantu kepentingan nasionalnya terwujud. Secara profil, Timor Leste akan terangkat ke panggung internasional yang lebih besar karena ikut sertanya dalam ASEAN. Dengan privilage yang dipunya sekarang ia mampu menjalin kerja sama multilateral bahkan ke luar kawasaan. Dengan begitu posisi tawar menawar kian meningkat. Di samping itu mereka juga akan beralih dari ketergantungannya terhadap Australia. Mereka akan mendapatkan segala aspek kebutuhan yang bisa jadi lebih murah dari Australia.
Sumber : Kompasiana