Indonesia Pimpin ASEAN Implementasikan One Health

Penularan penyakit tidak hanya terjadi antar manusia, tetapi terjadi juga dari hewan ke manusia dan berpotensi menjadi pandemi. Negara ASEAN berkomitmen mengimplementasikan One Health untuk mencegah pandemi di masa depan akibat penularan dari hewan ke manusia.

Komitmen tersebut akan diimplementasikan melalui penyusunan ASEAN Leaders Declaration (ALD) on One Health Initiatives, yang dapat membangun kolaborasi regional yang lebih kuat dalam implementasi One Health.

Khususnya kolaborasi lintas batas antara negara anggota ASEAN yang sangat penting dalam pencegahan, kesiapsiagaan, dan tanggapan pandemi.

Hal itu merupakan salah satu upaya dari sektor kesehatan untuk menguatkan arsitektur kesehatan di ASEAN. Penguatan arsitektur kesehatan ini merupakan salah satu deliverables Keketuaan Indonesia untuk ASEAN 2023.

Untuk menyusun deklarasi saat ini tengah dilaksanakan diskusi dengan Negara Anggota ASEAN didukung oleh Partner seperti FAO, UNEP, WHO, WOAH (Quadripartite), World Bank, Australian Mission to ASEAN, USAID, UK Health Security Agency, Mitigation Biological Threats (MBT) ASEAN – Canada, serta difasilitasi oleh ASEAN Secretariat pada 15-17 Maret di Bali.

Dalam hal itu, Indonesia memimpin pembentukan draf pertama Deklarasi Pimpinan ASEAN untuk implementasi One Health.

Diskusi itu mejadi forum untuk mendapatkan pengetahuan dari negara anggota ASEAN tentang pengalaman mereka dalam penerapan One Health. Juga untuk lebih meningkatkan tentang apa yang telah dicapai sejauh ini.

Direktur Pencegahan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Maxi Rein Rondonuwu mengatakan penularan penyakit antara manusia, hewan, dan lingkungan yang meningkat menghadirkan ancaman zoonosis dengan potensi pandemi.

Dengan demikian, kata Maxi melalui keterangan resminya Jumat (17/3/2023) mengatakan ada kebutuhan mendesak untuk meningkatkan koordinasi lintas sektoral.

“Pendekatan One Health sebagai pendekatan terbaik untuk pencegahan, kesiapsiagaan, dan tanggapan pandemi. Pendekatan ini membutuhkan mekanisme kerja sama dan koordinasi lintas sektoral yang kuat untuk mensinergikan target, koordinasi, dan implementasi kita,” kata Maxi.

Technical Expert – One Health Approach, World Organization for Animal Health (WOAH) Dr. Andre Furco mengatakan One health merupakan pendekatan ampuh yang memungkinkan tercapainya kesehatan bagi manusia, hewan, tumbuhan dan lingkungan, serta keamanan dan keselamatan pangan.

Hal itu dapat membantu membuka jalan untuk mencapai SDG, termasuk kemiskinan, kesehatan, kesejahteraan, kelaparan, ketidaksetaraan, air bersih dan sanitasi.

“Tumbuhnya dukungan terhadap konsep One Health telah mengarah pada pembentukan beberapa inisiatif global untuk mengadopsi dan memajukan pendekatan One Health untuk mengatasi ancaman kesehatan global,” ucap Dr. Furco.

Bank Dunia mendukung penuh implementasi One Health di ASEAN. Senior Agribusiness Specialist, Agriculture and Food Global Practice, East Asia and Pacific Region, The World Bank, Sitaramachandra Machiraju mengatakan dunia melihat G20 di bawah kepresidenan Indonesia telah menunjukkan titik terang kemajuan kesehatan.

“Begitupun dengan implementasi One Health di ASEAN dapat mencegah pandemi di masa depan. Pendekatan yang ingin kami ambil adalah tentang integrasi yang berkelanjutan antara sektor kesehatan hewan, kesehatan lingkungan, dan kesehatan masyarakat. Saya senang bahwa ketiga sektor terwakili di sini,” ungkapnya.

Integrasi ketiga sektor tersebut bisa mencapai kesehatan masyarakat yang baik dan meningkatkan kualitas kesehatan penduduk di setiap negara. Maxi menambahkan pandemi COVID-19 sebelumnya menjadi pelajaran berharga bagi semua orang.

“Melalui kolaborasi multisektoral antara ilmuwan, pemerintah, industri, dan organisasi internasional, serta implementasi One Health secara bersamaan di negara ASEAN akan membuktikan bahwa dengan bekerja sama, kita dapat mengatasi masalah pandemi di masa depan,” kata Maxi.

Kepemimpinan Indonesia pada Pertemuan ASEAN 2023 tahun ini mengusung tema ASEAN Matters: Epicentrum of Growth, yang menandakan semakin pentingnya ASEAN di kancah global.

Sebagai episentrum pertumbuhan, tema tersebut menghadirkan peluang bagi kita untuk memperkuat koordinasi multilateral dalam berbagai isu, termasuk ketahanan kesehatan.

Sumber : Infopublik

Related posts

Indonesia dan Maroko Diskusikan Sinergi Penerapan Fikih Mitigasi

Dirjen Lintas Agama Berbagi Praktik Baik Moderasi Beragama di ICROM 2024

Indonesia, Malaysia, dan Nigeria Teken MoU Kerja Sama Pengelolaan Wakaf