Perusahaan perlengkapan aktivitas outdoor asal Indonesia, Eiger Adventure, resmi go international dengan membuka toko pertamanya di luar negeri di Kota Interlaken, yang berada di kaki Gunung Eiger di Swiss.
Toko ini membawa identitas Indonesia sekaligus menjadi pembuktian optimisme dan standar kualitas brand asli asal Indonesia yang semakin mapan, agar bisa bersaing di pasar perlengkapan aktivitas outdoor global.
Lokasinya di Jalan Jungfraustrasse Nomor 2, Interlaken, Swiss.
Ronny Lukito, Founder PT Eigerindo Multi Produk Industri, perusahaan yang menaungi brand Eiger mengatakan, toko pertama di Swiss ini merupakan langkah pertama Eiger go global.
Selanjutnya akan disusul pembukaan toko Eiger lainnya di luar negeri dan akan difokuskan ke pasar negara-negara tropis
“Eiger sudah siap go global dengan kualitas yang sudah terstandar. Rencana ke depan kita akan buka pasar ke negara-negara tropis seperti ke Malaysia. Sudah ada permintaan dari Filipina dan Thailand untuk buka toko di sana dan kita juga akan masuk pasar negara tropis lainnya seperti Brasil,” ujarnya dalam teleconference dengan awak media.
Dia menambahkan, sejak berdiri tahun 1989, Eiger menjadikan negara Swiss dan Gunung
Eiger menjadi inspirasi untuk terus berinovasi.
“Kami bertumbuh sampai hari ini dengan cerita panjang bersama konsumen Eiger, mendengar cerita dari konsumen di Indonesia bahkan dunia. Tantangan bagi kami untuk terus belajar, berkarya, melakukan inovasi, kolaborasi dan pemberdayaan dengan semangat berkelanjutan,” ujarnya.
Persiapan Dua Tahun
Christian Sarsono, CEO Eiger mengatakan, perusahaannya menghadapi banyak tantangan saat akan membuka toko di Swiss. Antara lain karena ketatnya standar kualitas produk yang boleh dipasarkan di sana.
Tantangan lainnya adalah selera masyarakat Swiss yang sangat perhatian pada hal-hal detil terkait kualitas produk berikut material yang digunakannya.
“Langkah global Eiger di Swiss ini menjadi pembelajaran yang sangat berharga bagi keluarga besar Eiger, termasuk industri pemasok dan mitra UMKM yang mendukung perjalanan EIGER hingga hari ini,” ungkapnya.
Totak persiapan yang dilakukan terutama menyangkut kualitas produk mencapai dua tahun. “Itu seperti untuk mountaineering raincoat, itu bisa sampai dua tahun. Kita uji dulu produk itu di beberapa gunung seperti Cartenz, sebelum kita pasarkan di Swiss,” kata dia.
“Kita juga gunakan pengalaman kita selama ini dalam menciptakan peralatan outdoor untuk empat musim selama ini ke Swiss,” imbuhnya.
Pihaknya banyak dibantu oleh Kedubes Swiss di Jakarta dan KBRI di Swiss terkait regulasi bisnis di Swiss.
Pembukaan toko Eiger di Swiss ini mendapat ucapan selamat dari sejumlah pejabat pemerintah.
“Selamat kepada Eiger, toko internasional pertama di Kota Interlaken membuktikan ini adalah produk lokal yang semakin mendunia. Industri di Indonesia sudah seharusnya menjadikan Swiss sebagai pintu masuk untuk memasarkan produknya di Eropa,” ujarDubes RI di Bern, Muliaman Hadad.
Seremoni pembukaan toko Eiger dihadiri pula oleh Walikota Interlaken Phillippe Ritschard. Dia mengatakan, kehadiran brand ini di Swiss bisa menjadi opsi baru yang berkualitas
bagi komunitas warga Swiss, juga mengenalkan Indonesia kepada warga Swiss dan turis asing.
“Kota Interlaken mendukung perluasan pasar untuk brand asal Indonesia. Kami berharap langkah ini bisa ditiru, jadi pionir bagi produk Indonesia lain untuk masuk ke pasar Swiss,” kata Ritschard.
Menparekraf Sandiaga Salahudin Uno berharap hadirnya toko ini di Swiss bisa menjadi medium untuk mengenalkan indonesia lebih luas lagi di pasar Eropa, dan mengundang semakin banyak orang untuk menikmati keindahan alam Indonesia.
MenkopUKM Teten Masduki mengatakan langkah Eiger ini merupakan pilihan yang tepat untuk mengenalkan kualitas produk Indonesia.
“Kami berharap dengan dibukanya toko internasional pertama Eiger di Swiss dapat menjadi
inspirasi bagi pelaku UMKM lainnya dan menjadi momentum untuk mendorong kemajuan industri perlengkapan outdoor dan menjadi pembuka perluasan akses pasar bagi produk Indonesia di Eropa,” ujar Teten.
Sumber : Tribunnews