Bamsoet Dorong Peningkatan Pemberdayaan UMKM

Tempo

 

Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum FKPPI Bambang Soesatyo membuka event “Gerak Kreatif UMKM” yang diselenggarakan Himpunan Pengusaha dan Wiraswasta FKPPI (HIPWI FKPPI). Mengangkat tema “Kolaborasi Jagoan Lokal”, event ini diikuti ratusan UMKM dari berbagai daerah, diantaranya DKI Jakarta, Jawa Barat, Nusa Tenggara Barat, hingga Kalimantan Selatan.

Berbagai produk yang ditampilkan dari mulai batik, batu Kalimantan, hingga mutiara Lombok. Event ini tidak hanya menjadi wadah aktualisasi dari segenap pelaku UMKM lokal, namun juga merepresentasikan semangat kerjasama dan kebersamaan.

“Mengedepankan kolaborasi yang inklusif dan merangkul segenap pemangku kepentingan, acara “Gerak Kreatif UMKM” juga disemarakkan oleh kegiatan donor darah, talk show, bazaar produk, live music, kompetisi live dance, mini konser anak kolong, dan berbagai pagelaran budaya Indonesia lainnya,” kata Bamsoet usai membuka event “Gerak Kreatif UMKM” di Senayan Park, Jakarta, Jumat, 20 Januari 2023.

Menurutnya, event ini membuktikan bahwa HIPWI FKPPI selalu hadir dan menjadi bagian dari solusi. “Serta menjadi mitra strategis pemerintah khususnya dalam mendorong geliat perekonomian rakyat,” ujar Bamsoet.

Turut hadir Deputi Bidang Industri dan Investasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Syaifullah, Wakil Ketua Umum FKPPI Dudhie Makmun Murod, Didit Haryadi, Paban IV/Komsos Staf Teritorial TNI Kolonel Inf Jacky Ariestanto, Katim Korbinmas Baharkam Polri Kombes Pol Iwan Setyawan, Ketua Umum HIPWI FKPPI Toro Sudarmadi, Sekretaris Jenderal HIPWI FKPPI Rubi Setianusa, dan Ketua Panitia Gerak Kreatif UMKM Greez Numberi.

Ketua DPR RI ke-20 dan mantan Ketua Komisi III DPR RI bidang Hukum, HAM, dan Keamanan ini menjelaskan, UMKM telah menjadi tulang punggung dan pilar penting dalam perekonomian nasional. Tercermin dari fakta bahwa sekitar 99 persen dari keseluruhan unit usaha yang ada di Indonesia bergerak di sektor UMKM.

Menyerap 97 persen dari total penyerapan tenaga kerja nasional, dan berkontribusi 60,5 persen terhadap PDB. “Berdasarkan laporan ASEAN Investment Report yang dirilis pada September 2022, kita boleh berbangga, bahwa di kawasan ASEAN, Indonesia memiliki UMKM terbanyak dengan jumlah sekitar 65,5 juta,” kata dia.

Menurut Bamsoet, angka itu jauh lebih besar dibandingkan Thailand yang memiliki 3,1 juta UMKM, Malaysia sebanyak 1,2 juta UMKM, dan negara-negara ASEAN lainnya yang hanya memiliki ratusan ribu atau bahkan puluhan ribu UMKM.

Wakil Ketua Umum Partai Golkar dan Kepala Badan Hubungan Penegakan Hukum, Pertahanan dan Keamanan KADIN Indonesia ini mengatakan, demikian juga dari aspek serapan tenaga kerja, UMKM Indonesia mampu menyerap 97 persen tenaga kerja nasional, sedangkan UMKM di negara-negara ASEAN lainnya hanya memiliki daya serap tenaga kerja pada kisaran 35 persen hingga 85 persen saja. Namun di sisi lain, besarnya kuantitas jumlah dan daya serap tenaga kerja UMKM di Indonesia, jika dibandingkan pada aspek kinerjanya, maka Indonesia masih tertinggal dari beberapa negara ASEAN.

“Dari aspek kinerja ekspor, UMKM Indonesia juga hanya berkontribusi sekitar 14,4 persen dari nilai total ekspor nasional, masih tertinggal dari kontribusi ekspor UMKM Singapura sebesar 38,3 persen, Thailand sebesar 28,7 persen, atau Myanmar sebesar 23,7 persen,” ujar Bamsoet.

Kondisi ini, Bamsoet melanjutkan, mengisyaratkan kinerja dan kontribusi sektor UMKM masih perlu dioptimalkan. “Salah satunya melalui langkah transformasi digital”.

Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) dan Ketua Umum Pengurus Besar Keluarga Olahraga Tarung Derajat (PB KODRAT) ini menjelaskan, hingga Juni 2022, sekitar 19,5 juta pelaku UMKM di Indonesia telah memiliki platform digital. Namun angka tersebut baru merepresentasikan sekitar 30,4 persen dari total UMKM yang ada, sehingga langkah-langkah dan strategi untuk membangun literasi digital bagi pelaku UMKM harus menjadi langkah prioritas.

Bahkan jika perlu, target 30 juta UMKM yang go digital di 2024 mendatang, ditingkatkan menjadi 50 juta UMKM. “Fakta menunjukkan, bahwa transformasi digital memiliki dampak positif dalam mendongkrak kinerja perekonomian UMKM. Misalnya, pemanfaatan media online dapat meningkatkan peluang 2,1 kali lebih besar untuk menjual produk UMKM pada skala nasional, dan 4,6 kali lebih besar untuk peluang ekspor,” kata dia.

Bamsoet memperkirakan dengan strategi yang tepat dan optimal, jika Indonesia mampu meningkatkan literasi digital UMKM dari 20 persen menjadi 50 persen pada tahun 2024, maka proyeksi peningkatan ekonomi yang dihasilkan akan dapat mencapai 38 miliar dolar AS atau sekitar Rp546,5 triliun.

Sumber : Tempo

Related posts

Dirjen Lintas Agama Berbagi Praktik Baik Moderasi Beragama di ICROM 2024

Indonesia, Malaysia, dan Nigeria Teken MoU Kerja Sama Pengelolaan Wakaf

Sejarah Islam di Indonesia Hingga Jadi Negara dengan Jumlah Penduduk Muslim Terbesar