Jakarta, CNN Indonesia — Situs resmi Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN sempat mendapat banyak serangan siber terutama dari luar negeri.
“Banyak yang coba nembus [situs] KTT ASEAN kita, G20 juga banyak, tiap hari ada aja yang coba [meretas],” kata Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Dirjen IKP Kemenkominfo) Usman Kansong, di Kebayoran, Jakarta Selatan, Jumat (8/9).
Usman tak merinci berapa banyak dan jenis apa serangan yang masuk kala KTT ASEAN berlangsung pada 5-7 September itu.
Ia hanya mengatakan bahwa serangan siber yang menyasar situs web KTT ASEAN banyak yang berasal dari luar negeri.
“Kebanyakan dari luar negeri ya, belum dapat untuk jumlah datanya. Tapi banyak dari luar negeri, apalagi ini kan event skala internasional. Pokoknya mau hack aja, mau nembus, kalau sudah ditembus kan itu bisa mereka kuasai atau mengambil datanya,” kata Usman.
Kendati demikian, Usman mengklaim jaringan siber saat KTT ASEAN berlangsung terbilang aman lantaran sudah melewati tes penetrasi atau penetration test pada sistem website.
“Kemarin di KTT kita didampingi dalam melindungi website, didampingi oleh Kominfo dan BSSN termasuk waktu melindungi website kita,” tuturnya.
Usman mengatakan tes penetrasi merupakan salah satu langkah rutin yang harusnya dilakukan Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE), untuk menguji ketangguhan keamanan siber dari sebuah sistem elektronik.
Menurut Usman untuk mengamankan sistem siber tersebut Kemenkominfo dan BSSN berkantor di Media Center KTT ASEAN Jakarta Convention Center, Jakarta sehingga dapat langsung mengawasi pengamanan siber situs web KTT ASEAN.
KTT ASEAN 2023 memiliki situs resmi asean2023.id. Situs itu berisi informasi resmi yang dikelola tidak hanya oleh Kemenkominfo tapi juga Kementerian Luar Negeri (Kemenlu).
Di dalamnya ada informasi umum terkait keketuaan Indonesia dalam ASEAN 2023, sumber informasi untuk para media, pernyataan-pernyataan dari para pemimpin negara di kawasan ASEAN maupun negara mitra, hingga akses pendaftaran untuk delegasi.
Source : CNN Indonesia