TEMPO.CO, Cikarang – Pemerintah Kabupaten Bekasi akan memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat yang terdampak kekeringan pada musim kemarau panjang ini. Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan akan terus berupaya mengatasi bencana kekeringan.
“Selain mendistribusikan air bersih untuk warga terdampak kekeringan, solusi permanen menjadi program utama dalam penanganan bencana kekeringan ini,” kata Dani di Cikarang, Minggu, 10 September 2023, seperti dikutip dari Antara.
Pada pekan kedua status tanggap darurat bencana kekeringan di Kabupaten Bekasi, pendistribusian bantuan air bersih dilakukan secara lebih masif ke seluruh wilayah terdampak. Dani mengatakan penyaluran air bersih sudah terpenuhi.
Penyaluran air bersih ini adalah hasil kerja BPBD melalui posko tanggap darurat bersama PDAM Tirta Bhagasasi, PMI, Baznas, Polres Metro Bekasi, Kodim 0509, FPRB, destana/katana, serta relawan kebencanaan.
Seluruh perangkat daerah di kecamatan yang terdampak bencana kekeringan karena kemarau panjang, baik camat, kepala desa dan lurah, juga diminta membantu upaya penanganan kekeringan.
“Karena memang butuh kerja keroyokan,” kata Dani.
Mengantisipasi bencana kekeringan masih akan terus terjadi, dengan kemungkinan wilayah terdampak meluas, Pemkab Bekasi akan melajutkan upaya distribusi air bersih. “Dari sisi jumlah desa dan kecamatan terdampak sudah berkurang, tapi semuanya masih dalam jangkauan layanan air bersih,” ujarnya.
Solusi permanen untuk wilayah yang langganan kekeringan adalah dengan membuat sumur satelit dan pemasangan pipa PDAM ke rumah warga, seperti yang telah dilakukan di beberapa desa di Kecamatan Cibarusah.
“Kami sudah alokasikan pembiayaan untuk instalasi gratis bagi 2.000 keluarga tidak mampu. Di Kecamatan Tarumajaya saat ini dibangun tiga sumur satelit,” ucap dia.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi Muchlis mengatakan hingga Sabtu, 9 September 2023, sebanyak 1.440.800 liter air bersih sudah didistribusikan kepada masyarakat terdampak kekeringan.
Pada saat ini, wilayah terdampak kekeringan di Kabupaten Bekasi mencapai 34 desa di sembilan kecamatan. Jumlah warga terdampak kekeringan mencapai 100.181 jiwa dari 25.799 keluarga. Lahan pertanian terdampak tercatat 21.177 hektare dan lahan pertanian terancam 3.604 hektare.
Source : Tempo