Buka Peluang, UOB Hadirkan Gateway to ASEAN Conference 2023



Jakarta, CNBC Indonesia – Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN yang diselenggarakan 5-7 September 2023 lalu telah selesai. Acara yang dihadiri oleh para pemimpin negara dan perwakilan anggota ASEAN, serta mitra strategis ini menghasilkan beberapa kesepakatan.

Beberapa diantaranya yakni untuk mendorong ASEAN menjadi pusat pertumbuhan ekonomi dunia, mengembangkan ekosistem baterai kendaraan listrik, percepatan pelaksanaan pembayaran lintas negara (Regional Cross Border Payment dan Local Currency Transaction), serta Digital Economy Framework Agreement.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun mengapresiasi atas terselenggaranya KTT dengan baik dan menumbuhkan kerja sama dengan para negara ASEAN serta negara mitra.

Jokowi menyatakan bahwa ada banyak keputusan yang dihasilkan dari momentum pertemuan kepala negara ASEAN ini, terutama terkait kerja sama ekonomi. Jokowi mengungkapkan, dalam pelaksanaan ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP) terdapat 93 proyek kerja sama senilai US$ 38,2 miliar.

“Ini adalah kerja sama konkret yang bermanfaat untuk rakyat,” ujar Jokowi, dikutip Rabu (13/9/2023).

Kesepakatan dan pencapaian yang dihasilkan dalam KTT ASEAN ini pun sejalan dengan upaya United Overseas Bank (UOB) yang berkomitmen terus mendorong ekonomi kawasan. Dengan besarnya potensi ASEAN dan UOB sebagai One Bank For ASEAN pun dapat menjadi pintu gerbang bagi para pelaku bisnis untuk menjelajahi peluang di kawasan, termasuk Indonesia.

Untuk itu, UOB akan menggelar Gateway to ASEAN Conference 2023. Kegiatan ini merupakan konferensi regional tahunan yang mempertemukan para pemimpin bisnis, pemerintah dan mitra dagang, serta pakar dalam berbagai bidang untuk mengeksplorasi peluang pertumbuhan dan investasi bagi perusahaan yang melakukan bisnis antar/dan di dalam ASEAN.

Acara yang mengangkat tema utama ‘ASEAN Forging Ahead’ ini diselenggarakan pada Rabu, 11 Oktober 2023, dengan berbagai topik menarik seperti upaya memberikan nilai tambah pada komoditas, serta potensi ekonomi digital.

Seperti diketahui, hasil kesepakatan KTT ASEAN menghasilkan pandangan bahwa ASEAN akan terus didorong menjadi pusat pertumbuhan ekonomi dunia. Sebagai kawasan ekonomi yang saling terhubung, muda, dan populasi 600 juta penduduk. UOB membantu ASEAN menonjolkan kekuatan dan peluang ekonomi yang beragam namun tetap unik.

Pada Gateway to ASEAN Conference 2023 ini akan dibahas topik terkait peran strategis Indonesia di ASEAN. Di tengah gejolak dan ketidakpastian pasar, ASEAN telah tercatat berhasil melewati risiko resesi dengan baik.

Asian Development Bank (ADB) bahkan memproyeksikan ekonomi ASEAN secara keseluruhan mampu tumbuh 4,6% tahun ini dan 4,9% pada 2024. Berbeda dengan pertumbuhan ekonomi AS yang diproyeksi hanya 2,1% dan Eropa 3,5% tahun ini, dan melambat pada 2024. Melihat hal itu, penting bagi Indonesia untuk bisa memainkan peran besarnya di ASEAN.

Sebagai negara dengan kekuatan ekonomi terbesar di ASEAN, dan posisi Keketuaan di KTT ASEAN ke-43, Indonesia memiliki peran krusial. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat PDB Indonesia pada kuartal II-2023 mencapai Rp 5.226,7 triliun yang menjadi sebuah pencapaian mengesankan.

Hal itu pun tidak luput dari pandangan UOB. Sehingga gelaran Gateway to ASEAN Conference 2023 diharapkan dapat memberikan gambaran secara luas akan potensi dan peluang negara kawasan, khususnya di Indonesia.

Seperti diketahui, penguasaan Indonesia atas sumber daya alam dan fokus pada nilai tambah di sektor komoditas juga menciptakan tantangan dan peluang baru. Selain itu, teknologi digital juga memainkan peran penting dalam meningkatkan produktivitas dan mentransformasi industri di Indonesia.

Terakhir, masalah yang tidak kalah pentingnya dalam mendorong kekuatan ASEAN yakni terkait konektivitas. Hal ini menjadi salah satu topik penting yang akan diuraikan dalam Gateway to ASEAN Conference 2023, mengingat potensi ekonomi ASEAN sangatlah besar.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bahkan sempat mengatakan bahwa Indonesia telah menyiapkan strategi untuk meningkatkan integrasi ekonomi dan memperkuat daya saing dalam mewujudkan ASEAN sebagai pusat pertumbuhan ekonomi. Antara lain melalui transformasi digital dengan memperluas transaksi mata uang lokal dan Quick Response Code Indonesian Standard serta melakukan percepatan perundingan Digital Economic Framework Agreement (DEFA).

Tak hanya memperkuat integrasi ekonomi, negara-negara anggota ASEAN juga perlu melakukan harmonisasi regulasi untuk meningkatkan kinerja perdagangan di kawasan. Sebab upaya itu dinilai akan mempermudah proses perdagangan barang dan jasa antarnegara ASEAN.

Untuk itu, jangan sampai ketinggalan. Saksikan Gateway to ASEAN Conference 2023. Selain diskusi, audiens juga akan mendapatkan akses terhadap rangkaian saran dan solusi dari pakar-pakar UOB serta mitra ekosistem.

Posisikan perusahaan Anda untuk memanfaatkan peluang di Indonesia, sebagai pintu gerbang pendorong pertumbuhan bisnis Anda di ASEAN! Untuk informasi lebih lanjut, bisa diakses di halaman ini.

Source : CNBC Indonesia

Related posts

Indonesia dan Maroko Diskusikan Sinergi Penerapan Fikih Mitigasi

Dirjen Lintas Agama Berbagi Praktik Baik Moderasi Beragama di ICROM 2024

Indonesia, Malaysia, dan Nigeria Teken MoU Kerja Sama Pengelolaan Wakaf