Menjawab Tantangan Kepemimpinan ASEAN Lewat Komunikasi



BALI, PRINDONESIA.CO – Globalisasi telah menghasilkan kompleksitas dan ketidakpastian di berbagai sektor kehidupan manusia. Apalagi dengan adanya pandemi COVID-19, banyak negara-negara di dunia yang menghadapi beragam krisis, mulai dari kesehatan, ekonomi, hingga sosial.

Namun, ada di antara negara-negara ASEAN yang berhasil beradaptasi dan bangkit dari berbagai persoalan ini. “Bahkan negara-negara ASEAN berhasil menarik 70 persen foreign direct investment (FDI) dari FDI global,” kata Duta Besar RI untuk ASEAN Derry Aman pada acara The 5th LSPR International Conference on Communication and Business (ICCB) di Denpasar, Bali, Jumat (25/9/2023). Salah satunya adalah Indonesia.

Sebagai bagian dari ASEAN, kata Kepala Biro Komunikasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif I Gusti Ayu Dewi Hendriyani, Indonesia patut merasa bangga. Tahun ini, misalnya, Indonesia telah dua kali menjadi tuan rumah KTT ASEAN yang diselenggarakan di Labuan Bajo dan Jakarta. Hal ini turut memberi dampak positif pada pariwisata dan ekonomi kreatif. Sekaligus menjadi momentum bagi bangsa ini untuk mempromosikan pariwisata dan ekonomi kreatif.

Menurut Asisten Administrasi Umum Sekda Provinsi Bali I Dewa Putu Sunartha, keberhasilan yang dicapai oleh Indonesia ini tak terlepas dari faktor komunikasi. Dalam aspek ekonomi, contohnya, komunikasi memainkan peran penting. “Komunikasi eksternal dan eksternal yang kuat membuat bisnis memiliki peluang untuk terus berkembang,” katanya. Ia melanjutkan, “Komunikasi juga berperan dalam membangun dialog, pengambilan keputusan, dan memfasilitasi kerja sama.”

Tak hanya dari segi ekonomi, menurut pendiri LSPR Institute sekaligus President of ASEAN PR Network (APRN) Prita Kemal Gani,  komunikasi yang baik juga dapat menyelesaikan persoalan kemasyarakatan lainnya. Melalui ASEAN Communication Master Plan 2018-2025, berbagai strategi komunikasi dengan target audiens yang jelas akan memberikan manfaat yang nyata, cepat dan berkesinambungan.

Dalam panduan tersebut, ujar Prita, ada sejumlah target audiens yang perlu mendapatkan perhatian serius, mulai dari sektor pendidikan, perempuan dan anak-anak, bisnis, kelompok disabilitas, key influencers, pemerintah, hingga media

Source : PR Indonesia

Related posts

Din Syamsuddin: Rusia-Dunia Islam dapat menjadi kekuatan baru

Perkuat Solidaritas Dunia Islam, BAZNAS RI Dorong Pengaktifan Keanggotaan Indonesia di ISF