Pelindo menawarkan Bali Maritim Tourism Hub (BMTH) yang berada di kawasan Pelabuhan Benoa, Denpasar menjadi hub pariwisata maritim di Asean. Kapasitas BMTH yang sudah mampu menampung kapal pesiar atau cruise jumbo dan potensi maritim Bali yang besar dinilai layak sebagai hub pariwisata di tingkat regional. Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum Pelindo, Ihsanuddin Umar menjelaskan salah satu prospek paling menarik yang kami jajaki adalah potensi Bali untuk menjadi pusat wisata bahari.
Bali terkenal dengan keindahan alam dan budayanya yang dinamis, serta dapat menjadi pintu gerbang industri maritim di kawasan Asean. Ihasanuddin menjelaskan, Pelindo sebagai pengelola BMTH menyebut dalam forum Asean Port Association (APA) Meetings, Pelindo menawarkan BMTH sebagai hub pariwisata dan industri maritim di tingkat Asean. “Kami menawarkan BMTH menjadi hub pariwisata dan gerbang industri di Asean karena kapasitasnya memang layak, selain itu Bali juga memiliki potensi maritim yang besar,” jelas Ihsanuddin usai pembukaan APA Meeting di Kuta, Selasa (14/11/2023) Sinergi antara kegiatan pariwisata dan pelabuhan menciptakan peluang pertumbuhan berkelanjutan. Dengan memelihara potensi maritim Bali, Ihsan menyebut di Bali dapat membangun ekosistem dimana wisatawan dapat merasakan keajaiban laut dan kekayaan budaya Bali, sekaligus berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi wilayah tersebut.
BMTH merupakan proyek strategis nasional yang menelan investasi mencapai Rp5,6 triliun. Hingga saat ini pembangunan dasar BMTH sudah rampung dan sudah bisa menampung kapal pesiar jumbo. BMTH ditargetkan bisa menampung 3 kapal pesiar jumbo secara bersamaan.
Selain itu, Ihsan juga menyebut kualitas pelayanan Pelabuhan yang dikelola Pelindo terus meningkat, dan sudah mampu bersaing di kawasan Asean maupun Asia. Peningkatan layanan tersebut terlihat dari ongkos logistik yang mampu ditekan dan pengiriman logistik yang semakin cepat. Untuk meningkatkan layanan, Ihsan menyebut Pelindo sudah menerapkan digitalisasi di pelabuhan – pelabuhan penting.
Antoni Arif Priadi menjelaskan usai merger, memang Pelindo ditargetkan untuk bisa menjadi pemain di tingkat regional terutama di kawasan Asean. “Pelindo setelah merger kami harapkan memang bisa branding ke level Asean. Asean itu tolong dikelola, Pelindo bisa ekspansi ke Filipina maupun negara lainnya. Ekspansi ini harus dilakukan karena Indonesia episentrum negara maritim,” ujar Antoni.
Sumber : Bali Bisnis