Topan Yagi telah mengacak-acak Vietnam sejak akhir pekan kemarin. Setidaknya 59 orang tewas dalam pembaruan pemerintah Senin (9/9/2024).
Bukan hanya itu, para pemimpin bisnis juga berteriak akibat topan terkuat di Vietnam selama 30 tahun itu. Mereka menyebutnya “bencana” bagi sektor manufaktur vital negara komunis tersebut.
Hal ini bukan tanpa sebab. Akibat badai Pemadaman listrik terjadi dan menyebabkan gangguan besar pada pabrik-pabrik di Vietnam utara.
Padahal wilayah tersebut merupakan pusat produksi utama bagi perusahaan teknologi global. Pabrik Samsung dan Foxconn berdiri di sana.
“Di seluruh Vietnam utara, 5,7 juta orang pelanggan mengalami pemadaman listrik pada hari Sabtu dan Minggu,” kata perusahaan listrik negara EVN, dikutip AFP.
Vietnam merupakan bagian penting dari rantai pasokan bagi beberapa perusahaan terpenting di dunia. Banyak pabrik utama milik dalam dan luar negeri berlokasi di utara.
Hong Sun, ketua Kamar Dagang Korea di Vietnam, mengatakan bahwa topan tersebut telah menjadi “bencana” bagi para pelaku bisnis. Khususnya di wilayah Haiphong, kota pelabuhan yang dilanda topan tersebut.
“Selama topan terjadi pemadaman listrik sehingga beberapa dari mereka harus menutup pabrik mereka, yang berarti mereka harus menghabiskan banyak waktu dan uang untuk memasang kembali semua mesin,” katanya.
Susumu Yoshida dari Kamar Dagang dan Industri Jepang juga mengatakan atap salah satu perusahaan elektronik telah tertiup angin. Bahkan produk mereka telah terendam banjir.