Tokoh cendekiawan Indonesia Din Syamsuddin mengatakan kerja sama antara Federasi Rusia dan Dunia Islam akan dapat menjadi kekuatan baru yang kuat dan andal.
Hal tersebut diungkapkannya pada Sidang Grup Visi Strategis Federasi Rusia-Dunia Islam yang berlangsung di Kazan, Rusia.
“Antara Rusia-Dunia Islam, terdapat hubungan sejarah panjang dimana Islam masuk ke Rusia lebih dari 1.000 tahun lalu, Islam menjadi unsur kebudayaan dan peradaban Rusia, dan pemeluk Islam yang signifikan di Rusia,” kata Din dalam keterangan di Jakarta, Jumat.
Din yang juga Guru Besar Politik Islam Global, Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta ini menyebutkan kerja sama antara Rusia dan Dunia Islam sangat penting, bahkan mendesak dalam waktu terakhir ini, karena adanya pergeseran geopolitik, geoekonomi, dan geostrategis dunia dari kawasan Atlantik ke kawasan Pasifik.
Ia menilai pergeseran ini membawa tampilnya China, sementara Amerika Serikat dan Barat mengalami kemunduran.
“Kondisi global pasca-Perang Dingin yang menciptakan dunia multipolar perlu bersifat adil. Maka, kerja sama Rusia-Dunia Islam merupakan solusi,” ujar Ketua Umum PP Muhammadiyah periode 2005-2010, 2010-2015 itu.
Mantan Ketua Umum MUI Pusat ini menjelaskan faktor Islam dalam hal ini menjadi perekat kerja sama, dimana selain faktor historis dan demografis, Muslim yang signifikan di Rusia, faktor sosiologi rakyat Rusia yang bersimpati pada Islam juga menjadi faktor penting.
Ia menambahkan faktor politik dalam hal ini juga berpengaruh, seperti halnya sikap Presiden Rusia Vladimir Putin yang bersimpati kepada Islam dan umat Islam, dimana hal tersebut tidak dimiliki Amerika Serikat dan negara-negara barat lainnya.
“Rusia cukup luas diketahui mendukung kemerdekaan rakyat Palestina, dan mengecam genosida atas rakyat Palestina di Gaza,” ucapnya.
Untuk itu, Din berharap kerja sama antara Rusia dan Dunia Islam agar ditingkatkan, khususnya dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, serta dalam bidang politik agar masing-masing pihak mendukung kepentingan politik pihak lainnya.