Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan pada 13 Mei bahwa dia memandang pemilu sebagai “perayaan demokrasi untuk masa depan negara kita,” dalam pesan pemilunya, laporan Trend mengutip Hurriyet Daily News .
Sementara itu, Erdogan pada 12 Mei membela Vladimir Putin dari Rusia dari tuduhan ikut campur dalam pemilihan akhir pekan penting Turki.
Saingan Erdogan Kemal Kilicdaroglu pada hari Kamis menuduh aktor Rusia yang tidak disebutkan namanya menyebarkan “kepalsuan mendalam” dan disinformasi lainnya yang bertujuan mempengaruhi hasil pemungutan suara hari Minggu.
Kremlin “dengan tegas” membantah tuduhan tersebut dan Erdogan membela Putin pada penampilan kampanye yang disiarkan televisi pada hari Jumat.
“Tuan Kemal menyerang Rusia, Tuan Putin. Jika Anda menyerang Putin, saya tidak akan setuju dengan itu,” kata Erdogan.
“Hubungan kami dengan Rusia tidak kalah pentingnya dengan hubungan dengan Amerika Serikat.”
Erdogan telah menjaga hubungan kerja yang baik dengan Putin.
Erdogan juga menepis spekulasi bahwa dia tidak akan menyerahkan kekuasaan jika kalah dengan menyebut pertanyaan itu “sangat konyol”. Dia mengatakan dia berkuasa melalui demokrasi dan akan bertindak sejalan dengan proses demokrasi.
“Jika bangsa kita memutuskan untuk membuat keputusan yang berbeda, kita akan melakukan apa yang diminta oleh demokrasi dan tidak ada lagi yang harus dilakukan,” katanya.
Sumber: en.trend.az