Home » Membaik Saat KTT ASEAN, Kondisi Udara di Jakarta Tak Sehat Lagi, Terburuk Kedua di Dunia

Membaik Saat KTT ASEAN, Kondisi Udara di Jakarta Tak Sehat Lagi, Terburuk Kedua di Dunia

by Cindy Kemala
29 views 2 minutes read



TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR – Sempat membaik saat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN pekan lalu, kondisi udara di Jakarta pagi ini kembali buruk, Senin (11/9/2023).

Berdasarkan website pemantau kualitas udara IQAir sekira pukul 07.00 WIB, indeks kualitas udara Jakarta berada di angka 154.

Angka ini menempatkan Jakarta di posisi kedua kota terpolusi di dunia, tepat di bawah Dubai, Uni Emirat Arab dengan indeks kualitas udara 167

Adapun nilai konsentrasi polutan PM 2.5 di Jakarta pagi ini mencapai 60 mikrogram per meter kubik.

Nilai ini 12,1 kali lipat dari standar kualitas udara yang sudah ditetapkan organisasi kesehatan dunia (WHO).

Atas buruknya kualitas udara ibu kota yang masuk kategori tidak sehat ini, IQAir merekomendasikan masyarakat untuk menghindari aktivitas di luar ruangan, menutup jendela, hingga menghidupkan penyaring udara.

Bila terpaksa beraktivitas di luar ruangan, masyarakat diimbau untuk selalu mengenakan masker saat berkegiatan.

Klaim Udara Membaik

Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta pekan lalu mengklaim kondisi udara di ibu kota mulai membaik.

Hal ini diungkapkan Wakil Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta Sarjoko berdasarkan hasil pengukuran pada Stasiun Pemantau Kualitas Udara (SPKU) yang dimiliki Pemprov DKI.

“Secara umum kondisi udara di DKI Jakarta membaik,” ucapnya saat dikonfirmasi, Rabu (6/9/2023).

Ia menyebut, keberhasilan ini merupakan buah dari upaya pemerintah, baik pusat maupun daerah dalam menekan polusi udara.

Sebagai informasi, selama pelaksanaan KTT ASEAN, Pemprov DKI menerapkan sistem kerja work from home (WFH) 75 persen bagi para aparatur sipil negara (ASN) di lingkungannya.

Tak hanya itu, sejumlah ruas jalan utama yang biasanya dipadati kendaraan pun ditutup untuk lewat para delegasi KTT ASEAN.

Ribuan sekolah yang ada di Jakarta Selatan dan Jakarta Pusat yang lokasinya dekat venue KTT ASEAN pun menerapkan kebijakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) pada 4 September hingga 7 September 2023 lalu.

Kebijakan-kebijakan ini pun diklaim berhasil mengurai kepadatan dan menurunkan polusi udara di Jakarta.

“Salah satu upayanya ialah pengendalian terhadap sumber emisi, baik yang bergerak (transportasi) ataupun sumber tidak bergerak (industri),” ujarnya.

Source : Tribune Jakarta

You may also like