Home » Deretan Konflik di ASEAN di mana RI Menjadi Penyelamat

Deretan Konflik di ASEAN di mana RI Menjadi Penyelamat

by Intan Adiratna
63 views 2 minutes read



Jakarta, CNBC Indonesia – Salah satu fungsi adanya kerja sama regional negara-negara ASEAN adalah menjaga keamanan kawasan Asia Tenggara. Indonesia telah banyak berperan dalam upaya mediasi perseteruan antar negara yang dihadapi anggota ASEAN.

Sikap menjaga keamanan ASEAN juga telah tertuang dalam kesepakatan Bali Concord. Kesepakatan ini telah diadakan sebanyak tiga kali yang semuanya membahas terkait keamanan kawasan ASEAN yang tertuang dalam Buku Elektronik ASEANpedia.

Bali Concord I yang diadakan pada 1976 menghasilkan kesepakatan pola perilaku antarnegara anggota dalam menyelesaikan sengketa tanpa kekerasan dan mengedepankan perdamaian.

Bali Concord III berlangsung pada 2011 untuk memperkuat posisi ASEAN dalam menghadapi berbagai isu global. Kesepakatan dalam Bali Concord III terkait politik dan keamanan berfokus pada beberapa hal,

– Perlindungan HAM

– Memerangi terorisme

– Mempersempit kesenjangan

– ASEAN bebas nuklir

– Memerangi korupsi

– Membangun kerja sama maritime

– Menanggulangi kejahatan internasional.

Indonesia sebagai tuan rumah kesepakatan tersebut dengan Bali sebagai titik tengah tentunya telah mengimplementasikan kesepakatan tersebut. Sejak 1976, Indonesia aktif berkontribusi dalam penyelesaian sejumlah masalah. Adapun konflik-konflik di mana Indonesia berperan aktif dalam menyelesaikan masalah lewat perdamaian adalah sebagai berikut:

Konflik Filipina-MNLF

Peran Indonesia dalam menyelesaikan konflik Filipina dengan Moro National Liberation Front (MNLF) telah berlangsung dalam periode 1976-2013. Indonesia dibantu Organisasi Konferensi Islam (OKI) mencari solusi tuntutan merdeka pada 1976.

Periode 1993-1996 Indonesia berhasil memediasi kedua pihak tersebut mencapai kesepakatan damai. Indonesia terus menjalankan perannya sebagai pengawas pelaksanaan perjanjian, hingga mengirimkan Tim Pengamat Indonesia untuk memonitor masalah ini pada 2012.

Indonesia kembali menjadi inisiator penyelesaian konflik Vietnam-Kamboja pada 1988-1989 melalui Jakarta Informal Meeting (JIM).

Kedua negara berkonflik ini berhasil difasilitasi dan dimediasi, hingga Vietnam menarik pasukannya dari Kamboja. Indonesia juga mengirim 3.957 personil militer ke Kamboja saat terjadi transisi pemerintahan.

Konflik Thailand-Kamboja

Indonesia kembali menjadi mediator perdamaian dalam konflik wilayah antara Thailand dan Kamboja pada 2011. Indonesia memainkan peranan penting sebagai ketua ASEAN saat itu dengan menciptakan situasi damai dengan dukungan dari Amerika Serikat (AS).

ASEAN Zona Bebas Nuklir

Zona Bebas Senjata Nuklir Asia Tenggara (SEANWFZ) merupakan sebuah traktat KTT ASEAN di Bangkok pada 1995. Komitmen Indonesia dibuktikan dengan pengesahan UU 9/1997 terkait Traktat Kawasan Bebas Senjata Nuklir di Asia Tenggara.

Pionir Penyelesaian Situasi di Myanmar

Indonesia memimpin menjadi tuan rumah dalam penyelesaian konflik di Myanmar dengan mengadakan ASEAN Leaders Meeting pada 2021. Kudeta dan kekerasan di Myanmar menjadi perhatian pemimpin Negara ASEAN. Pertemuan tersebut menghasilkan lima poin yaitu penghentian kekerasan, dialog konstruktif penyelesaian masalah, dan bantuan kemanusiaan.

Source : CNBC Indonesia

You may also like