Home » Wealth Wisdom 2023 – Harmony Stage: Making ASEAN as the Epicentrum of Growth

Wealth Wisdom 2023 – Harmony Stage: Making ASEAN as the Epicentrum of Growth

by Guritno Ningsih
60 views 2 minutes read



KALBARNEWS.CO.ID(JAKARTA) – Negara-negara yang termasuk di dalam kawasan ASEAN atau Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara memiliki potensi kemakmuran yang sangat besar. Sumber daya alam yang melimpah seperti minyak, gas mineral, dan hasil pertanian menjadi faktor yang mendorong pertumbuhan ekonomi dan kemakmuran kawasan sehingga membuat negara-negara tersebut mampu menurunkan tingkat kemiskinan sebesar 47 persen menjadi 10 persen dalam kurun waktu 25 tahun.

Tidak hanya sampai di situ, di tengah kondisi ekonomi global yang masih lesu, negara-negara di ASEAN justru mengalami pertumbuhan seperti Indonesia yang tahun ini naik lebih dari 5 persen dan Thailand sebesar 3,5 persen. 

Pencapaian tersebut membuat ASEAN menjadi kawasan dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di dunia dalam beberapa tahun ke depan yang patut diperhitungkan. Jika tren ini terus berlanjut, bukan tidak mungkin negara-negara di ASEAN akan menjadi kekuatan ekonomi keempat terbesar di dunia pada 2050 nanti setelah China, Amerika Serikat, dan India sehingga mengukuhkan posisinya sebagai “Epicentrum of Growth”. 

Dalam sesi diskusi bertema ‘Making ASEAN as the Epicentrum of Growth’, pada forum kegiatan Wealth Wisdom 2023 yang diselenggarakan oleh PermataBank, Josua Pardede sebagai Chief Economist

PermataBank dan Philia Wibowo selaku People & Organizational Performance Practice Leader di McKinsey Asia Tenggara berdiskusi mengenai potensi ekonomi yang besar dari ASEAN dan bagaimana mengatasi tantangan yang dapat menghambat pertumbuhannya.

Lebih lanjut, Josua Pardede memaparkan bahwa pertumbuhan ekonomi negara-negara ASEAN bertumbuh dengan sangat baik, salah satunya disebabkan oleh nilai ekonomi digital ASEAN yang semakin naik dan akan mencapai USD  363 miliar pada 2025 seiring dengan peningkatan penetrasi internet lebih dari 70 persen.

Namun, negara-negara ASEAN juga harus mampu mengidentifikasi dan mengatasi tantangan di depan mata, yaitu persaingan yang semakin ketat, peningkatan kesenjangan ekonomi, tata kelola pemerintahan yang buruk, serta krisis iklim.

Philia Wibowo mengungkapkan “Perekonomian Asia adalah beneficiary terbesar dari proses globalisasi. Perkembangan pesat terjadi pada sektor-sektor utama seperti manufacturing, transisi dari teknologi informasi menjadi teknologi intelektual, dan sektor energi dimana semua negara-negara ASEAN sedang memprioritaskan wacana Net Zero, termasuk Indonesia. Namun, kita masih memiliki tantangan besar yaitu transitioning skill.” ungkap Philia Wibowo

Philia Wibowo mengungkapkan Saya percaya semua hal pasti akan terpengaruh dengan perkembangan teknologi saat ini. Banyak pekerjaan yang tergantikan tetapi banyak peran yang mengedepankan leadership itu tidak bisa tergantikan. Oleh karena itu, kemampuan critical thinking dan problem solving menjadi hal yang penting untuk menghadapi dinamika perubahan teknologi.” tambah Philia Wealth Wisdom adalah seminar tahunan yang dipersembahkan secara khusus oleh Permatabank sejak 2014.

Tahun ke-9 ini Wealth Wisdom (WW) mengangkat tema ‘Harmonious Wealth Journey’, yang akan membahas secara besaran tentang perjalanan transformatif menuju kekayaan yang holistik, tidak hanya secara finansial tetapi juga non finansial. WW 2023 akan fokus memaparkan berbagai wawasan menarik seputar transformasi, makna kekayaan yang sesungguhnya dan kebutuhan individu untuk menyeimbangkan banyak faktor di dalam perjalanannya membangun wealth, termasuk di dalamnya nilai kehidupan, tujuan hidup, kebahagiaan diri, sampai dengan kesehatan.

Selain Josua Pardede dan Philia Wibowo,  Wealth Wisdom 2023  di hari pertama juga turut menghadirkan beberapa nama besar seperti ​​KGPAA Mangkunegoro X, Emil Dardak, Antony Dirga, Lo Kheng Hong, Yunarto Wijaya, Patrick Yip, Antony Dirga dan Shinta Kamdani.(Tim Liputan)

Source : Khalbar News

You may also like