Home » ASEAN Panji Festival Pukau Ribuan Penonton di TCW Pandaan

ASEAN Panji Festival Pukau Ribuan Penonton di TCW Pandaan

by Farah Lestari
58 views 2 minutes read



PANDAAN, Radar Bromo – Setelah Jogjakarta, Kediri dan Malang, ASEAN Panji Festival bergeser menuju Kabupaten Pasuruan. Pagelaran sendratari ini memukau ribuan penonton di Amfiteater Taman Candra Wilwaktikta (TCW), Kecamatan Pandaan, Minggu (22/10) malam.

ASEAN Panji Festival ini menampilkan pagelaran kolaborasi sendratari Panji Semirang dari sembilan negara ASEAN. Di antaranya Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Philipina, Singapura, Thailand dan Vietnam. Pergelaran kolaborasi sendratari tersebut berlangsung sekitar 90 menit.

“Kolaborasi tari-tariannya dari para penari sembilan negara ASEAN ini memukau, bagus dan luar biasa. Apalagi menontonnya dari dekat dan secara langsung,” ucap Evianah, 33, salah seorang ibu rumah tangga asal Kecamatan Sukorejo.

Cerita Panji adalah sebuah pusaka budaya nusantara, yang sudah diakui sebagai memory of the world oleh UNESCO pada 31 Oktober 2017 lalu. Panji merupakan produk kebudayaan yang berasal dari Jawa Timur, yang secara garis besar menceritakan kisah cinta antara Raden Panji Asmarabangun atau Panji Inukertapati dari Kerajaan Jenggala, dan Dewi Sekartaji atau Dewi Candrakirana dari Kerajaan Panjalu atau Kadiri.

Kisahnya dipahat dalam relief di belasan candi di Jawa Timur, dikisahkan dalam banyak dongeng bahkan dituliskan dalam naskah-naskah kuno. Kemudian disajikan dalam berbagai seni pertunjukan, dipakai sebagai karya rupa wayang dan dilukiskan dalam motif batik, serta masih banyak lainnya.

Kisah Panji inipun menyebar ke seluruh nusantara. Termasuk hingga ke Malaysia, Kamboja dan Thailand. Serta negara-negara ASEAN lainnya.

“Kegiatan ini merupakan sebuah usaha pengejawantahan budaya Panji, sebagai sebuah tawaran nilai peradapan. Sebagai sebuah dokumen budaya yang berguna, untuk lebih memahami kebudayaan dan peradapan,” jelas Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan Kemendikbudristek RI Irini Dewi Wanti.

Sementara itu, Sekda Provinsi Jatim Adhy Karyono menuturkan, festival ini merupakan program dari kerja sama ASEAN bidang budaya. Tiap tahun ada, tetapi belum tentu ada di Jatim lagi.

“Dengan budaya Panji yang asalnya dari Jawa Timur, kami dari pemprov menginginkan untuk bisa ada event-event khusus yang rutin, bagaimana melestarikan budaya Panji. Meskipun dari bangsa dan negara yang berbeda, dapat disatukan dalam budaya panji. Dapat diterima oleh negara-negara di ASEAN. Sangat berbangga, atas dilaksanakannya ASEAN Festival Panji di Jatim,” tuturnya.

Adapun rangkaian dari ASEAN Panji Festival, untuk penutupannya ada di Solo, Jateng. Rencananya penutupan berlangsung Rabu (25/10) nanti dan bertempat di Balai Kota Surakarta.

Sumber : Radar Bromo

You may also like