Jarang yang tahu bahwa Singapura dahulu dikenal dengan nama Kerajaan Temasek yang merupakan kerajaan melayu.
Kerajaan Temasek didirikan pada tahun 1299 oleh Sang Nila Utama alias Sri Tri Buana yang merupakan Pangeran Sriwijaya dari Palembang, dikutip dari Wikipedia.
Kerajaan Sriwijaya terpecah menjadi kerajaan Kertanegara dan ikut Singosari, sehingga terjadi perang pada 1288 yang melemahkan Sriwijaya.
Kehancuran Sriwijaya menyebabkan bangsawanya pergi meninggalkan pulau Sumatera dan menghidupi kembali kerajaan.
Nama Singapura, menurut sejarah Melayu diberikan pangeran Sriwijaya yang salah mengira harimau sebagai singa.
Di bawah kekusaan Kerajaan Sriwijaya, Temasek menjadi menjadi pos terdepan bagi kerajaan.
Tak heran, Tumasek saat itu diisi oleh para nelayan serta bajak laut.
Pada abad ke-14, Kerajaan Temasek mengalami kerusakan dan posisinya digantikan Malaka.
Sementara pada era modern, Singapura di bawah kesultanan Johor yang dikuasai Belanda, berdasarkan sumber dari Britannica Encyclopedia.
Kedatangan Sir Thomas Stamford Raffles mengubah Singapura menjadi negara berkembang.
Singapura menjadi wilayah kekuasaan Inggris berdasarkan perjanjian Inggris dan Belanda pada 1824.
Perjanjian tersebut membuat Kepulauan Melayu menjadi dua kawasan, yakni Pulau Pinang, Malaka, di utara dan Singapura menjadi wilayah Inggris di selatan.
Raffles membangun pondasi bagi negara Singapura modern dengan memperbaiki ekonomi dan infrastruktur.
Pada 1959, Singapura berdiri sebagai negara di bawah kekuasaan Kerajaan Inggris dan mendapatkan pemerintahan internal.
Tahun 1963, Singapura menjadi negara republik usai mendapatkan kemerdekaan dari Inggris.
Di tahun itu juga, Singapura sempat bergabung dengan Malaysia, Sabah, dan Serawak membentuk Negara Federasi Malaysia.
Singapura merdeka pada 9 Agustus 1965 setelah keluar dari Federasi dan membentuk negara sendiri di bawah kepemimpinan Perdana Menteri Lee Kuan Yeuw dan Presiden pertama, Yusof bin Ishak.
Akan tetapi Singapura keluar dan membentuk negara sendiri dan kini menjadi kekuatan ekonomi di Asia Tenggara.
Sumber : Hops