Home » Ekonom FAEA Bahas Penguatan ASEAN Connectivity hingga Dampak Perubahan Iklim

Ekonom FAEA Bahas Penguatan ASEAN Connectivity hingga Dampak Perubahan Iklim

by Farah Lestari
57 views 2 minutes read



Konferensi tahunan ke 46 Federasi Asosiasi Ekonom ASEAN (FAEA) resmi dibuka.

Konferensi bertajuk Empowering Collaboration to Shape ASEAN Economic Sustainability ini bakal digelar di The Alana Yogyakarta Hotel & Conventions Center pada 17 dan 18 November 2023. 

Ketua Pelaksana FAEA Conference ke-46, Muhammad Edhie Purnawan mengatakan konferensi tersebut dihadiri oleh ekonom dari 7 negara anggota FAEA, yaitu Indonesia, Singapura, Malaysia, Filipina, Thailand, Vietnam, dan Kamboja. 

Berlatarbelakang akademisi, pengusaha, hingga pemerintah sebagai pembuat kebijakan, para ekonom membahas isu ekonomi terkini. 

“Pada pertemuan ini di bahasa beberapa hal, terutama pengaruh geopolitik, karena adanya perang dan juga kelompok-kelompok yang berseberangan. Kemudian juga kondisi geoekonomi, dimana harga komoditas tidak stabil,” katanya saat konferensi pers di The Alana Hotel & Conventions Center, Jumat (17/11/2023). 

“Kemudian juga membahas terkait bagaimana ASEAN connectivity ini harus diperkuat. Secara umum pertumbuhan ekonomi negara-negara ini masih stabil, tetapi tentu perlu mitigasi dampak global spillover. Kami juga membahas digitalisasi keuangan terkait dengan QRIS Crossborder, dimana sekarang QRIS sudah bisa digunakan di Singapura,” sambungnya. 

Tidak hanya membahas isu ekonomi, konferensi tersebut juga membahas isu non ekonomi yang berdampak pada ekonomi, salah satunya adalah perubahan iklim.

Ia menyebut dampak perubahan iklim juga harus disiapkan, sebab juga berkaitan dengan energi, pertanian, dan komoditas lain. 

Wakil Ketua Pelaksana FAEA Conference ke-46, Irma Shantia Dewi mengungkapkan konferensi ini merupakan bentuk konkret dalam lingkup kecil di ASEAN.

Indonesia ditunjuk menjadi lokasi penyelenggaraan konferensi, karena tahun 2023 ini banyak pertemuan ASEAN digelar di Indonesia. 

“Sehingga konferensi FAEA ini menjadi bagian dari seluruh grand event ASEAN. Karena tahun 2023 ini, Indonesia menjadi tuan rumah, mulai dari G20, KTT ASEAN. Konferensi ini menjadi hal yang tidak terpisahkan, dan selama ini kolaborasi ASEAN sudah berjalan sangat baik,” ungkapnya. 

Wakil Ketua Sie International Conference FAEA Conference ke-46, Fajar Harry Sampurno menerangkan pihaknya menerima sekitar 125 paper atau artikel ilmiah dari ekonom berbagai negara.

Namun hanya 30 paper saja yang akan dipresentasikan dalam konferensi internasional ini. 

“Nantinya masing-masing delegasi akan mempresentasikan paper yang sudah terpilih. Temanya paper juga bermacam-macam, mulai dari perbankan, keuangan syariah, dampak iklim juga. Tadi Bu Dwikorita juga menyampaikan kondisi iklim dunia, termasuk kekeringan, yang berdampak pada kondisi ekonomi, seperti di Afrika, Eropa,”terangnya.

Sumber : Tribune Jogja

You may also like