Home » Indonesia Perlahan Tapi Pasti Mencapai Target SDGs Tahun 2030

Indonesia Perlahan Tapi Pasti Mencapai Target SDGs Tahun 2030

by Ratih Wening
44 views 3 minutes read


Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) yang dirancang oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tahun 2015 merupakan sebuah panggilan global untuk mengakhiri kemiskinan, melindungi planet, dan memastikan semua orang menikmati perdamaian serta kemakmuran.

Implementasi SDGs yang terdiri dari 17 tujuan, 169 target, dan 289 indikator dikoordinasikan dalam empat pilar menjelang tahun 2030. Di antaranya pilar pembangunan sosial, pembangunan ekonomi, pembangunan lingkungan, dan pembangunan hukum dan tata kelola.

Pada tahun 2023, sejumlah pencapaian dialami Indonesia untuk sedikit demi sedikit mendekati target pada tahun 2030. Berdasarkan Sustainable Development Report 2023, saat ini, Indonesia berada di peringkat ke-75 dunia. Kenaikan ini menunjukkan hasil positif jika dibandingkan empat tahun sebelumnya yakni peringkat ke-102.

Masih berdasarkan data Sustainable Development Report 2023, skor Indonesia mengalami peningkatan dari 64,2 pada 2019 menjadi 70,2 pada 2023. Posisi Indonesia kini juga berada di peringkat ke-4 untuk kawasan ASEAN.

Indonesia telah membuat progres yang signifikan dalam beberapa aspek SDGs. Dalam penanggulangan kemiskinan misalnya, pemerintah berhasil mengurangi angka kemiskinan, berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada Maret 2023 menurun sebesar 0,21 persen menjadi 9,36 persen dari 9,57 persen pada September 2022. Begitu juga dalam hal pendidikan berkualitas, di mana tingkat partisipasi masyarakat dalam pendidikan formal semakin meningkat.

Perhatian utama dunia saat ini adalah perubahan iklim. Perubahan iklim merupakan tantangan global yang membutuhkan respons bersama dari semua negara. Indonesia, sebagai salah satu negara yang rentan terhadap dampak perubahan iklim, memiliki tanggung jawab besar dalam mengurangi emisi gas rumah kaca dan meningkatkan ketahanan terhadap bencana alam yang terkait dengan perubahan iklim.

Pada tahun 2023, upaya mitigasi emisi menjadi fokus utama, dengan pemerintah Indonesia menggalakkan kebijakan energi terbarukan, pengurangan deforestasi, serta promosi transportasi berkelanjutan. Kolaborasi antara sektor publik, swasta, dan masyarakat sipil menjadi kunci dalam mempercepat pencapaian target-target mitigasi perubahan iklim.

Dalam bidang kesehatan, Indonesia telah menunjukkan peningkatan dalam beberapa indikator seperti angka harapan hidup yang pada tahun 2023 menurut BPS mencapai 73,93 tahun pada 2023 meningkat 0,23 tahun atau 0,31 persen dibandingkan 2022 yang sebesar 73,70 tahun. Sedangkan persoalan seperti stunting pada anak dan penyebaran penyakit tidak menular masih menjadi tantangan yang terus diatasi oleh pemerintah, melalui program-program strategis di tahun 2024 ini.

Pada aspek perekonomian, Ekonomi Indonesia tahun 2023 tumbuh sebesar 5,05 persen, lebih rendah dibanding capaian tahun 2022 yang mengalami pertumbuhan sebesar 5,31 persen. Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia terus mengalami peningkatan, PDB atas dasar harga berlaku mencapai Rp20.892,4 triliun dan PDB per kapita mencapai Rp75,0 juta.

Namun, pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan tetap menjadi perdebatan karena ketimpangan sosial ekonomi masih terasa. Sedangkan untuk inovasi industri, pemerintah gencar melakukan digitalisasi UMKM dan mendorong startup lokal agar lebih kompetitif secara global.

Indonesia, sebagai negara dengan populasi terbesar keempat di dunia, memiliki peran yang penting dalam agenda pembangunan global. Pada tahun 2023, keterlibatan Indonesia dalam forum-forum internasional seperti Konferensi Iklim PBB (COP) dan pertemuan G20 menjadi sorotan penting.

Di tengah tuntutan untuk meningkatkan ambisi dalam menghadapi perubahan iklim, Indonesia diharapkan dapat memainkan peran yang proaktif dalam memperjuangkan kepentingan negara-negara berkembang, sambil tetap berkomitmen pada prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan.

Pencapaian SDGs di Indonesia memang bukan tanpa kendala. Krisis ekonomi global, pandemi Covid-19 yang belum sepenuhnya berakhir, dan bencana alam turut serta mempengaruhi progres pencapaian SDGs. Namun demikian, langkah-langkah strategis dan kolaborasi antarberbagai pihak mulai dari pemerintah, swasta, hingga masyarakat sipil perlu terus ditingkatkan.

Masih banyak pekerjaan rumah bagi Indonesia dalam mengejar ketertinggalannya mencapai SDGs. Namun, jika kita bersatu, saling mendukung, dan berkomitmen untuk perubahan yang berkelanjutan, pasti ada jalan bagi Indonesia untuk meraih tujuan mulia ini.

Tiap individu memiliki peran vital dalam mengawal dan menyumbangkan aksi nyata untuk kemajuan bangsa ini agar dapat selaras dengan cita-cita global, yaitu pembangunan yang berkelanjutan.

Sumber: CNBC

You may also like