Home » Megawati Goda Puan Maharani untuk Menjadi Ketua Umum PDIP

Megawati Goda Puan Maharani untuk Menjadi Ketua Umum PDIP

by Panji Bagaskoro
26 views 1 minutes read


Jakarta – Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri berseloroh meminta anaknya, Puan Maharani menggantikan posisinya dalam tubuh partai.

Momen ini terjadi saat Megawati menyampaikan sambutan dan menyapa tamu dalam rapat kerja nasional atau Rakernas V PDIP di kawasan Ancol, Jakarta Pusat, Jumat, 2024. 

Awalnya Megawati menggoda Puan yang kerap jalan-jalan terus ke luar negeri untuk kunjungan kerja sebagai Ketua DPR. “Gantian lah sama saya. Saya deh yang jadi ketua DPR, kamu yang jadi ketua umum,” kata Megawati disambut sorak sorai hampir sekitar 5000 kader yang hadir.

Puan, yang terpantau dalam video di lokasi acara, hanya tersenyum merespons pernyataan Megawati. “Lho enak-enak saja, masa saya yang disuruh nongkrong di sini. Terus keadaannya gonjang ganjing enggak jelas,” kata Megawati terkekeh.

Sebelum acara dimulai pukul 14. 00 WIB, Puan sempat mendadak menjadi sopir Megawati. Ketua DPR ini menyopiri sang bunda mengenakan mobil golf. Politikus senior PDIP Pramono Anung dan Yasonna Laoly menjadi penumpang di belakang Mega dan Puan.

Ketua DPP PDIP yang juga Ketua Steering Commitee (SC) Rakernas, Djarot Saiful Hidayat, mengatakan Rakernas V akan membahas tiga persoalan pokok. 

Tiga hal itu; pertama, soal sikap politik PDIP baik internal maupun eksternal. Kedua, merumuskan program-program kerakyatan. Ketiga, membahas tentang strategi pemenangan Pilkada 2024. 

Djarot menegaskan PDIP adalah partai yang kukuh melaksanakan ideologi Pancasila yang bersumber dari pemikian dan ajaran Bung Karno, dengan tetap menggunakan sistem demokrasi terpimpin lewat mendengarkan seluruh pandangan dari DPD-DPD partai. 

“Di hari terakhir nanti akan dibacakan rekomendasi internal maupun eksternal partai. Semua keputusan Rakernas diambil berdasarkan asas musyawarah mufakat,” kata Djarot di lokasi Rakernas.

Rakernas PDIP ke V tanpa kehadiran Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Partai bantenf tidak menganggap Jokowi sebagai kader imbas dukungan terhadap Prabowo Subianto di Pilpres 2024.

Sumber: tempo.co

You may also like