Home » Uni Eropa: Keamanan Laut China Selatan Jadi Prioritas Kemitraan dengan ASEAN

Uni Eropa: Keamanan Laut China Selatan Jadi Prioritas Kemitraan dengan ASEAN

by Elang Pratam
70 views 2 minutes read

 

Uni Eropa menjadikan kemitraan keamanan sebagai salah satu di antara beberapa program prioritas kerja sama dengan ASEAN pada 2023. Tantangan geopolitik yang berkembang, baik di tingkat global seperti invasi Rusia ke Ukraina, hingga tensi regional di Laut China Selatan yang melibatkan langsung negara-negara Asia Tenggara, membuat blok Eropa itu ingin terlibat.

Duta Besar Uni Eropa untuk ASEAN Igor Driesmans dalam pertemuan dengan wartawan pada Selasa 24 Januari 2023 mengatakan, invasi Rusia ke Ukraina secara global dan kudeta militer di Myanmar di regional telah meningkatkan ancaman eksistensial. Dia menambahkan, Uni Eropa berkomitmen untuk mengamankan, membebaskan, dan membuka rute pasokan maritim di Laut Cina Selatan, sesuai dengan hukum internasional, khususnya Konvensi PBB tentang Hukum Laut (UNCLOS).

“Kami mendukung proses yang dipimpin ASEAN menuju Code of Conduct yang efektif dan mengikat secara hukum untuk Laut Cina Selatan, yang tidak boleh merugikan kepentingan pihak ketiga,” kata Driesmans di Jakarta.

Laut China Selatan merupakan wilayah strategis yang berbatasan dengan Brunei Darussalam, Filipina, Indonesia, Malaysia, Singapura, Vietnam, dan China. Di beberapa bagian, terjadi tumpang tindih yurisdiksi antara claimant states seperti Brunei Darussalam, Filipina, Malaysia, Singapura, Vietnam, dan China, yang menjadikan potensi konflik di wilayah ini cukup tinggi.

Driesmans menyebut keterlibatan Uni Eropa itu misalnya berupa keamanan maritim, dunia maya, dan pencegahan konflik, sebagai mitra aktif dalam proses Forum Regional ASEAN, yang meliputi calon pengamat untuk dua kelompok kerja ahli ASEAN Defense Ministers’ Plus (ADMM+) – dan untuk ADMM+. Uni Eropa, menurut Diresmans juga ingin mensinergikan kerangka kerja di Indo-Pasifik dengan ASEAN.

Keketuaan ASEAN pada 2023 akan dipimpin oleh Indonesia. Jakarta dalam menjalankan presidensinya akan mengambil tema “ASEAN Matters: Epicentrum of Growth” dengan cetak biru pandangan Indo-Pasifik regional yang telah disusun.

Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia, dalam forum yang sama menyebut Uni Eropa sangat mendukung keketuaan Indonesia di ASEAN pada 2023.

Selain prioritas keamanan dan sinergi pandangan Indo-Pasifik dengan ASEAN, Uni Eropa juga ingin meningkatkan konektivitas — investasi, perdagangan, Comprehensive Air Transport Agreement (CATA) atau perjanjian penerbangan regional-to-region pertama yang disepakati tahun lalu. Uni Eropa juga menunjukkan minatnya untuk mengembangkan agenda bersama yang hijau dan berkelanjutan dengan ASEAN.

Uni Eropa dan ASEAN menjadi mitra strategis pada 2020.  Nilai perdagangan antara ASEAN dan Uni Eropa pada 2021 mencapai US$ 268,9 miliar. Jumlah ini terbesar ketiga setelah China dan Amerika Serikat.  Foreign direct investment (FDI) dari Uni Eropa ke ASEAN yang berjumlah sebesar US$26 miliar di tahun 2021 juga merupakan foreign direct investment yang terbesar kedua setelah RRT.

Sumber : Tempo

You may also like