Departemen Pariwisata Thailand (DoT) sedang merancang rencana mempromosikan dirinya sebagai destinasi ramah bagi wisatawan Muslim.
Departemen dan sektor swasta di Bangkok, Chiang Mai, Chon Buri, dan Phuket telah mengadakan diskusi tentang pariwisata Islam untuk mencari langkah-langkah menarik lebih banyak wisatawan tajir dari Timur Tengah.
Menurut Direktur Divisi Pengembangan Atraksi Wisata DoT Ahuek Phrasenmoon, wisatawan Muslim kini menjadi kelompok sasaran utama industri pariwisata global karena menjadi pasar yang tumbuh paling cepat dengan daya beli tinggi.
Ahuek mengatakan terdapat 11,8 juta kedatangan internasional di Thailand tahun lalu, lebih dari 400 ribu di antaranya berasal dari Timur Tengah. Angka itu naik 65 persen dibandingkan periode yang sama pada 2019. Total pengeluaran kelompok ini juga naik 71 persen dari 2019.
DoT mengatakan ingin memiliki rencana solid untuk memikat lebih banyak turis Muslim sambil mempersiapkan otoritas lokal dan orang-orang yang bekerja di industri jasa dan perhotelan untuk lebih memahami budaya, perilaku, dan kebutuhan khusus mereka. Wisatawan Muslim hanya mengonsumsi makanan halal.
“Hasil dari diskusi tersebut menunjukkan wisatawan Muslim lebih menyukai destinasi ramah Muslim, seperti Bangkok, Chiang Mai, dan Krabi,” katanya, dilansir di Vietnam Plus, Jumat (17/3/2023).
Mereka juga lebih memilih hotel dan restoran yang memiliki makanan halal dan fasilitas lain yang sesuai dengan kebutuhan mereka, seperti mushala. Dia mengatakan sektor swasta menginginkan DoT mempromosikan kegiatan pariwisata yang berkaitan dengan hari libur Muslim, seperti menawarkan program menarik setelah Ramadhan.
Menurut MasterCard-CrescentRating Global Muslim Travel Index 2022, Thailand menempati urutan keempat dalam daftar negara non-Muslim yang populer di kalangan turis Muslim. Thailand menyusul Malaysia, Singapura, dan Inggris.
Sumber : Magenta