Indonesia kembali menjadi partner country Hannover Messe tahun ini. Ini kali kedua Indonesia terlibat dalam pameran industri terbesar di dunia tersebut.
Hannover Messe 2023 diikuti oleh sekitar 4 ribu exhibitor. Di Pavilion Indonesia terdapat 157 co-exhibitor dari Indonesia. Mengangkat tema Making Indonesia 4.0. Dalam pameran tersebut, ada tujuh sektor prioritas yang ditampilkan. Yakni makanan, tekstil, otomotif, elektronik, kimia, alat kesehatan, dan farmasi.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengungkapkan, Indonesia sebelumnya pernah menjadi partner country pada 2021. Saat itu keterlibatan dilaksanakan secara virtual. ’’Dan Indonesia adalah negara ASEAN pertama yang menjadi partner country Hannover Messe,’’ ujarnya.
Retno melanjutkan, dalam acara pembukaan yang dihadiri Kanselir Jerman Olaf Scholz, Presiden Jokowi menyampaikan bahwa Indonesia tengah melakukan transformasi ekonomi melalui inovasi dan teknologi. Ini sejalan dengan tema yang diangkat, yakni Making Indonesia 4.0.
Presiden juga menjelaskan dua strategi besar yang dijalankan Indonesia. Yaitu, hilirisasi industri dan ekonomi hijau. Terkait hilirisasi, Indonesia ingin menjadi pemain besar di industri electric vehicle (EV). ’’Dan Indonesia memiliki modal kuat untuk itu,’’ ungkapnya. Sebab, Indonesia memiliki cadangan nikel yang banyak dengan ditunjang bonus demografi.
Terkait ekonomi hijau, presiden kembali menegaskan bahwa Indonesia menargetkan 23 persen sumber energi pada 2025 berasal dari energi baru dan terbarukan. Untuk itu, Indonesia membutuhkan investasi sebesar USD 1 triliun hingga 2060.
’’Bapak Presiden mengundang para investor untuk berinvestasi di Indonesia dalam kerja sama yang setara dan saling menguntungkan,’’ tuturnya.
Sumber : Jawapos