Home » Arti Warna Biru pada Bendera ASEAN Adalah Perdamaian, Simak Keseluruhan Maknanya

Arti Warna Biru pada Bendera ASEAN Adalah Perdamaian, Simak Keseluruhan Maknanya

by Rara Utama
60 views 3 minutes read



Liputan6.com, Jakarta ASEAN (Association of Southeast Asian Nations) telah menjadi salah satu entitas geopolitik yang sangat relevan di kawasan Asia Tenggara dan dunia. Organisasi ini didirikan pada tahun 1967, dan telah menjadi lambang kerja sama regional yang kuat dan semangat persatuan di antara seluruh negara anggotanya.

Artikel ini akan menjelajahi arti dari lambang ASEAN yang mencakup logo resminya, moto, dan nilai-nilai yang diwakilinya. Kami akan melihat bagaimana simbolisme dalam lambang ini mencerminkan visi ASEAN untuk perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran di kawasan yang beragam ini.

Melalui pemahaman yang lebih mendalam tentang lambang ini, kamu dapat menggali makna yang lebih dalam dari upaya bersama ASEAN dalam membangun komunitas yang lebih kuat dan bersatu di Asia Tenggara.

Untuk memahami arti warna biru pada bendera asean adalah apa, simak penjelasan selengkapnya berikut ini seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Kamis (26/10/2023).

Untuk menunjukkan identitas resminya, ASEAN memiliki lambang atau logo yang disebut sebagai Lambang Perbara, yang merupakan akronim dari Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara.

Lambang Perbara atau Lambang ASEAN adalah simbol resmi yang mewakili solidaritas dan kerja sama antara sepuluh negara anggota ASEAN di kawasan Asia Tenggara. Lambang ini secara resmi diadopsi pada bulan Juli 1997, bersamaan dengan pengenalan bendera ASEAN. Namun, pedoman gambar dan penggunaan lambang ini secara detail ditetapkan pada Pertemuan ke-6 Dewan Koordinasi ASEAN (ASEAN Coordinating Council/ACC), yang berlangsung di Hanoi pada tanggal 8 April 2010.

Lambang ASEAN didasarkan pada gagasan dasar yang menggambarkan tanaman padi. Padi adalah makanan pokok bagi kebanyakan masyarakat Asia Tenggara, dan dalam konteks kawasan ini, tanaman padi memiliki makna yang mendalam. Selama sejarahnya, padi selalu dikaitkan dengan kemakmuran, kesejahteraan, dan kekayaan.

Ini mencerminkan aspirasi para pendiri ASEAN untuk melihat Asia Tenggara sebagai wilayah yang damai dan makmur. Lambang saat ini merupakan perkembangan dari lambang ASEAN yang lebih awal, yang juga menampilkan himpunan padi yang terikat sebagai simbol persatuan. Perbedaannya adalah bahwa lambang lama hanya memiliki enam batang padi yang mewakili lima negara pendiri ASEAN (Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand), ditambah Brunei yang bergabung pada 8 Januari 1984.

Latar belakang lambang lama adalah putih, dengan tulisan “asean” ditempatkan di bawah batang padi, di dalam lingkaran kuning yang dikelilingi oleh cincin biru muda (cyan). Baik tulisan “asean” maupun garis tepi lingkaran berwarna cyan, sedangkan batang padi berwarna coklat keemasan.

Dengan pertumbuhan keanggotaan ASEAN, yang melibatkan masuknya Vietnam sebagai anggota pada 28 Juli 1995, serta dengan visi ASEAN untuk menjadi komunitas sepuluh negara yang lengkap di Asia Tenggara, muncul usulan untuk memperbarui lambang ASEAN. Perubahan ini terutama mencakup penambahan empat batang padi tambahan, sehingga totalnya menjadi sepuluh batang padi, yang mewakili sepuluh negara anggota.

Tiga negara tambahan yang akan bergabung, yaitu Laos, Birma (Myanmar), dan Kamboja, membuat perubahan ini menjadi semakin penting. Meskipun Kamboja kemudian menunda keanggotaannya karena masalah politik dalam negeri dan bergabung dua tahun kemudian pada 30 April 1999, lambang baru ASEAN yang terdiri dari sepuluh batang padi tetap diresmikan pada Juli 1997.

Lambang ASEAN ini mencerminkan semangat persatuan, kemakmuran, dan kerja sama antara negara-negara Asia Tenggara yang beragam, dan menjadi simbol penting bagi kawasan ini dalam mencapai tujuan bersama mereka.

Sumber : liputan 6

You may also like